Kuliah Karo Nyantai Bareng Rekan Sejawat



Ada yang bilang KKN itu Kuliah Kerja Nyata. Ada lagi yang bilang Kuliah Karo Nyantai. Dan ternyata lebih cocok singkatan yang terakhir. Seenggaknya sampai hari ini. Pada postingan sebelumnya gue ngerasa takut KKN itu nyeremin. Dan setelah hampir setelah seminggu jalan, Alhamdulillah…masih nyeremin.

Gimana gak nyeremin. Belum genap sepekan, udah ada 4 warga desa sini yang meninggal. Tim KKN bagai kutukan pengundang malaikat pencabut nyawa.
KKN angkatan ini Alhamdulillah ditempatkan semua di Kab. Semarang. 68 posko tersebar di 6 kecamatan. Gue ditempatin di desa Pagersari kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Minggu pertama ini dihabiskan dengan observasi. Ngamati keadaan desa sekitar, sowan ke beberapa kadus, dan beberapa gadis desa. *eh

Posko gue nomornya 38. Coba kalau 48, lebih asyik kali yah. Kayak JKT48 gitu. Dengan nomor Posko 38, 15 anak aneh selama 45 hari akan menempati rumah Pak Lurah. Alhamdulillah Pak Lurahnya baik hati. Bu Lurahnya juga. Cie cie sama baiknya cie.

Beliau dengan senang hati bersedia rumahnya -selama 45 hari- diobrak abrik, diberantakin, di kotori, di pipisin, di ee’in.  Udah gitu kalau mau makan dipersilahkan sesuka perut. Bersyukur banget.
Tapi satu yang bikin gue bersyukurnya gak henti-henti. Anaknya cakep maksimal bro. Anak unnes PGSD angkatan satu tingkat dibawah gue. ini potonya.


Cantikkan? Tapi sayang dia udah ada yang punya. Berdasarkan cerita bu Lurah, setelah gue kepoin habis-habisan. Dia udah punya cowok. Anak satu kampus sama gue, tapi dia angkatan tua dan umurnya juga udah tua.

Oh iya pada postingan sebelumnya kan gue sempet ngerasa takut. tapi seiring berjalannya waktu pelan-pelan rasa khawatir berlebihan itu gue harap bisa berkurang. Karena gue gak sendirian. Gue bersama 1036 anak KKN bareng dan ditemenin 14 manusia satu posko yang siap menjadi bemper gue buat suruh maju duluan.



 
Ghazali, kordes merangkap lelaki tua matang bersemester banyak. Hal yang paling aneh dari dirinya adalah membanggakan ketuaannya. Sering bilang, “hayuh sini duduk sama om.”


Akhi, cowok chubby maksimal, saking chubbynya, badannya juga ikut chubby. Dia temen ane ngbrol banyak hal. Mulai dari anak-anak, kultur warga sini, sampai program. Program dapetin gebetan selama KKN. Gue sama akhi juga sering disuruh ngobrol yang keras sama-sama temen-temen. Katanya sebagai obat stress. Maklum kitorang memiliki gen ngapak.

Ade Kurnia. Percaya atau enggak. Dia udah menikah dan punya satu anak cowok usia dua bulan. Tititmu sudah memberi bukti mas, bukan janji. Gara-gara udah menikah, dia sering dianggap bapak dari anak-anak. Dia juga punya kelebihan yang gak dimiliki sama yang lainnya. Kemampuan mengobrol lama bingit sama orang-orang tua di desa. Sering dimanfaatkan buat pdkt sama warga pribumi.

Ndaru, bermuka heavy metal tapi hati heavy rotation. kata Pak Lurah, mukanya dia koyo wong mbadung, tapi aslinya penurut. Gak bisa lepas dari hape dan gadget. Kupingnya juga selalu menempel headset. Gue curiga jangan-jangan itu merupakan bagian dari anatomi telinganya. Saking gak bisa lepasnya dari gadget, dia punya power bank satu kontener, bahkan dia punya tempat cesan yang bisa dibawa kemana-mana. Rumahnya Pak Lurah diseret-seret. Oke in lebay.

Fifa. Anak jurusan terapis. Bisa relaksasi kaya uya dan jago totok aura. Mau gue saranin bikin sms layanan yang ketik reg spasi reg spasi gitu. Dia juga pendeim, dan keliatannya modis.

Iqom. Anak yang punya mulut seribu. Bawelnya masya Allah. Kalau dia ngomong udah kaya lagi di pasar, bahkan ngelebihin. Nyampe ratusan decibel. Selain bawel, dia juga ngapak, ngapak kebumen. Kalau gue dengerin dia kaya penyiar curanmor.

Khomsatun. Ini juga udah menikah. agak pendiem tapi mudah diajak kompromi. misal menggantikan jadwal kegiatan gue.

Maryam. berkerudung gede dan agak pendiem. Diantara yang lain kayaknya dia yang paling lurus orangnya. Kadang Suka menyendiri dan sulit dimengerti.

Rikha Fitriana. Sering dipanggil Ithuk. Iya emang gak nyambung, gue juga gak tau kenapa. Untung dia bukan penyanyi dangdut, kalau iya, bakalan ada goyangan baru. “gothuk”. Goyangan Ithuk. Dia sekelas sama Akhi. Gue udah lama kenal Ithuk dan Akhi. Ithuk ini orangnya rajin maksimal, tanggap, dan solehah. *kalau gue gak nulis kayak gini gue gak bakalan dibikin kopi lagi * Dia juga gampang banget tertawa, apalagi kalau dikelitikin.

Resta. Cantik-cantik gini dia anak Menwa (Resimen Mahasiswa). Jago nyanyi dan jago dance. Apalagi goyang oplosan. Mungkn kalau dia kenal gue sedikit lebih lampau, bakalan ane saranin ikutan audisi JKT48.

Rifki. Jago bahasa enggrees tingkat internasional. Pernah ke luar negeri lama jadi guide.

Ulya. Dia 11 12 sama iqom, cerewet. Satu yang aneh adalah ketika dia bersin, dia gak ada persiapan. Biasanyakan kalau mau bersin ada pemanasannya dulu kan. Kaya tari napas gitu. Eh dia gak. Langsung “izzzh….izzzh…izhhh”.

Uus. Anak pemalang yang pendiem maksimal. kudu dipancing dulu untuk ngbrol. Itupun dia menjawab apa yang ditanya. Dengan jawaban iya, tidak, bisa jadi, udah, oke.

Zeni. Temen kelas gue. Sering sekelompok juga sama gue pas jamannya kuliah. Orangnya kalau ngomong cepet banget. Takut direbut kali yah.

Ya itu tadi rekan sejawat yang bakalan berada satu posko. Kayaknya hebat-hebat semua kan? Bersyukur banget gue bisa satu posko sama mereka semua. Bisa nutupin gue yang hina, bodoh, dan plongor ini.

Banyak orang bilang KKN itu kebersamaan. Jadi harus bisa menutupi dan melengkapi satu sama lain, demi nama baik pribadi dan almamater. KKN juga katanya kerja TIM. yah semoga kalian bisa menutupi kekurangan gue yang, kaya angka berapapun dibagi nol, tak terhingga.

Kuliah Karo Nyantai Bareng Rekan Sejawat Reviewed by Tomi Azami on 08:45 Rating: 5

No comments:

mau main balik gimana wong alamatmu gak ada

All Rights Reserved by Tomi Azami © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by MasalahTechno

Contact Form

Name

Email *

Message *

Tomi Azami. Powered by Blogger.